8 BEST LAGU POPULER PONDASI MUSIK SPIRITUAL INDONESIA

8 BEST LAGU POPULER PONDASI MUSIK SPIRITUAL INDONESIA

1. SATU DEWA 19 LASKAR CINTA


Tahap pertama dalam laku spiritual kebanyakan orang di Indonesia adalah dengan menerapkan tata cara tertentu, metodologis, prosedural, protokoler. Kemudian melafalkan kata atau kalimat baik dan indah. Ritme lagu Satu Dewa 19 sangat cocok untuk melafalkan kata atau kalimat baik. Seperti Hu Ya, Hu Allah, La illaha illallah, atau sebangsanya. Kalimat tersebut dilafalkan dengan kesadaran penuh dan biasanya akan membawa ke tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Hingga berani mengatakan, "aku ini adalah diriMu".

Bagi Anda yang tidak sempat membaca ulasan ini hingga selesai, silahkan dengarkan lewat VIDEO 8 BEST LAGU PONDASI MUSIK POP SPIRITUAL INDONESIA



2. SENDIRI MALAM INI FARIZ RM PANGGUNG PERAK


Bila satu metode yang dilaksanakan cocok, rasa cinta pada Tuhannya akan tumbuh dengan sendirinya. Tumbuhnya rasa cinta, perasaan damai, menimbulkan ketergantungan. Sebenarnya akan muncul pula perasaan kering, gersang, gelisah, hampa mulai muncul pada taraf ini. Perasaan itu akan terobati dengan melakukan metodologi yang ditetapkan. Tak rela bila waktu luang terbuang sia-sia. Selalu terdorong untuk melakukan metodologi spiritual yang dianggap mampu mendekatkan diri pada Tuhannya. Bila menemui keadaan yang dianggap sia-sia, maka masih mengeluh, "Seolah tiada mengerti makna waktu di hatiku". Pada lagu Sendiri Malam Ini Fariz RM Muda terdapat kalimat itu.

3. SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN PALESTINA II


Semakin meningkatnya kesadaran spiritual, mata batin menjadi terbuka. Tahap 3 adalah kesadaran humanisme dan kesadaran universal hingga kesadaran akan kosmos. Rasa cinta pada sesama manusia, pada bumi seisinya, bahkan pada semua makhluk hidup mulai muncul. Seperti pada lagu Syair Malam Gank Pegangsaan, mengangkat tema humanisme sekaligus bercerita tentang asal-usul manusia, hingga tatanan tata surya. Di kampung halaman manusia sebenarnya, surga, ada anak gembala. Suatu kaum dilambangkan sebagai serangga di balik bebatuan. Bicara tentang hari akhir dunia. Pluto digambarkan bagai burung malam. Menggapai rembulan dan bintang seperti orang aneh. Dan sebagainya.

4. AURORA INDRA LESMANA AKU INGIN


Tahap kesadaran spiritual ke 4, menjadi sadar lagi bahwa dirinya adalah manusia. Sangat wajar, sebagai manusia menginginkan keadaan ideal bagi seluruh alam semesta. Bila perlu semua menjadi baik, semua berjalan tertib. Seperti pada lagu Aurora Indra Lesmana. Memohonkan agar kehidupan tata surya di dalam galaksi Bima Sakti memberikan warna alam semesta, dibiarkan gerhana silih berganti, aurora tetap di kutub bumi. Seperti mengharapkan keadaan baik ideal bahkan abadi, selalu saja seperti itu. Padahal itu tak akan terjadi. Bumi tetap akan musnah. Apapun akan musnah. Keabadian hanya milik Tuhan.

5. SENDIRI GRASS ROCK BULAN SABIT


Tahap kesadaran spiritual ke 5, mulai terjadi evaluasi pada diri. Mulai sadar bahwa keadaan ideal tak akan terjadi selama masih di dunia. Mulai memilah-milah perasan hati, mulai mengingat-ingat proses kesadaran spiritualnya sendiri. Hingga timbullah kesadaran diri untuk tidak memaksa-maksa Tuhan untuk menuruti kehendak hati, sebaik apa pun kehendak hati itu bagi manusia. Menyadari bahwa berlebihan adalah bawaan nafsu. Pada lagu Sendiri Grass Rock dapat tersirat bahwa, keinginan baik yang berlebihan ternyata juga nafsu, buah dari bisingnya hati sendiri. Tidak perlu mendengar bisingnya hati, tapi terimalah semua seperti apa adanya. Biarkan keinginan baik itu bagai merpati putih tinggi di awan, biarkan saja, tidak usah digapai lagi, dilepaskan saja, biarkan pada kedudukannya di langit terang yang seolah tersenyum menyimpan misteri.

6. SALAM UNTUK DIA VOODOO W.O.B.


Amatlah sombong bila kita merasa bahwa perjalanan spiritual ini karena daya kita sendiri. Tak akan ada yang mampu mencapainya sendirian. Pasti ada peran guru pembimbing, mursyid orang yang relatif lebih suci. Pada fase perjalanan spiritual tahap 6 mulai muncul perasaan terima kasih penghargaan terhadap orang-orang atau bahkan zat suci yang telah membimbing perjalanan spiritualnya hingga kini. Logikanya, setelah beberapa tingkat kita merasa sibuk dengan perasaan hati sendiri dan mentok pada kesadaran akan ketetapan Tuhan atau sunatullah, di saat itulah kita baru melihat lagi orang-orang yang di dekat kita. Munculnya adalah ucapan terima kasih atau doa selamat pada siapa pun yang telah membimbing kita selama ini. Seperti pada lagu milik Voodoo, Sampaikan Salamku untuk Dia yang bangkitkan jiwa.

7. LENTERA CINTA NICKY ASTRIA GERSANG


Semakin merasa berterima kasih dan mendoakan orang atau sesuatu yang terlebih dahulu mendapatkan cinta Tuhannya, maka rasa kemesraan cinta makin tumbuh membara. Pada perjalanan spiritual tahap 7, pelaku telah sangat paham bila Tuhan sangat sayang pada setiap makhluknya. Termasuk pada kita. Agar hubungan cinta tetap terjaga, sering kita melayangkan pertanyaan maupun pernyataan retoris, hanya agar komunikasi tetap terjaga. Dan itu dapat diketahui pada lirik-lirik lagu Lentera Cinta Nicky Astria. Cintamu terlalu sulit untukku. Terangilah daku, lentera cintamu itu, agar ku tak jatuh dalam kegelapan. Semakin menjadi terlihat egois kembali, seakan hanya mementingkan kehidupan spiritualnya saja.

8. MENJILAT MATAHARI GODBLESS RAKSASA


Ternyata Kesaktian, Kepekaan, Warid, Karomah, Barokah, atau apa pun sebutan lain hanyalah ekses, tidak penting. Terpenting adalah rasa kecintaan, kerelaan, perasaan dekat dengan Tuhan dan Cahaya Suci. Pada fase 8, perjalanan spiritual seseorang sudah cenderung konsisten, landai dan terbuka. Semakin dewasa. Semakin damai dan seimbang, seperti pada lagu Menjilat Matahari Godbless. Konsisten, selaras, seimbang antara tubuh dengan pikiran seperti saat duduk di pucuk cemara. Biasanya juga mulai mengajak orang lain agar turut merasakan hal yang sama. Meskipun secara formal belum boleh menjadi guru pembimbing, namun kedalaman pemahamannya telah dapat orang-orang di sekitarnya.

Sebagai disclaimer : Seperti pada apresiasi-apresiasi sebelumnya, pembahasan 8 lagu populer terbaik yang pantas dijadikan fondasi berpikir dalam mengkritisi atau pun kurasi musik spiritual Indonesia ini hanyalah untuk kepentingan hiburan semata. Hanya merupakan apresiasi dangkal, sangat subyektif dan membabi buta. Tanpa rujukan atau referensi yang lengkap sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Tidak dapat pula dijadikan referensi oleh siapa pun yang ingin mengerti apalagi menulis tentang perjalanan spiritual yang sebenarnya. Akhirnya, salam santun dan damai selalu. Semoga bahagia.

Dikarang oleh : Heri ireng Cepu.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel