SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN KANVAS LAGU INDAH & RUMIT

NON KRITIK KURASI SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN  KANVAS LAGU INDAH & RUMIT (APRESIASI MUSIK INDONESIA)

Berikut adalah lirik lagu spiritual tingkat dewa dari GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II yang diberi judul SYAIR MALAM. Bagi Anda yang tidak sempat membaca Apresiasi ini secara lengkap, Anda dapat membuka link VIDEO NON KRITIK KURASI SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN.


Silahkan klik tombol play (segitiga) pada audio control di bawah ini untuk mendengarkan sekilas lagu SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN album PALESTINA II. Maaf, jangan lupa cari Versi Aslinya ya?

Dari lembah kehidupan kelabu yang dijalani,
Ada sesal meski kadang tersendat terkoyak keadaan,
Tak terhirau bias rasa pengharapan.
Yang tersisa di sepanjang liku-liku kenyataan.

Menerawang jauh teringat lagi kampung halaman,
Yang tertinggal karena kegersangan tanpa padi di rumah,
Lirih serangga menidurkan anak gembala.
Yang terlelap dan bermimpi hujan kan datang kembali.

Jerit burung malam yang terbang dalam kelam.
Mencari hinggapan dan dahan disaat lelah sayapnya.

Malam semakin merayapi kerinduan,
Malam syairkan sepenggal kegetirannya hidup ini.

Anak malam yang gelisah mencakar gitar tuanya,
Melagukan jingganya ibu kota bertabur kepahitan.
Ke manakah esok pagi kan melangkah?
Di manakah hangat matahari akan ditemui?

Jerit burung malam yang terbang dalam kelam.
Mencari hinggapan dan dahan di saat lelah sayapnya.
Jeritan serangga di balik bebatuan.
Menggapai rembulan dan bintang di tengah keterasingan.
Nyanyian burung bersenda di jerami.
Semua terbayang lagi damainya rumah kita.
Tumpuan jiwa..
Adakah mereka.. Mendengar jeritnya.

Lagu SYAIR MALAM dari GANK PEGANGSAAN dalam kaset album PALESTINA II, sekilas, tanpa penyadaran isi, kita akan menganggap bahwa lagu ini bagai selembar lukisan pemandangan indah alam pedesaan. Ada kampung halaman, padi menguning tidak dituai, anak gembala damai terlelap dalam tidur siangnya, bermimpi indah tentang musim penghujan, pepohonan, dahan-dahan juga dedaunan yang diterpa sinar mentari, dan burung-burung yang sebagian hinggap dan sebagian lain bebas berterbangan, Melambangkan kedamaian rumah kita di alam pedesaan. Sayangnya tidak begitu jika kita mendengarkan seksama lirik lagunya.

Terdapat beberapa kontradiksi. Kita perhatikan terdapat lirik yang berbunyi "Menerawang jauh teringat lagi kampung halaman, Yang tertinggal karena kegersangan tanpa padi dirumah," namun tertulis pula lirik, "Semua terbayang lagi damainya rumah kita." Itu kontradiksi pertama. Kontradiksi ke-dua, terdapatnya lirik "Jerit burung malam yang terbang dalam kelam. Mencari hinggapan dan dahan disaat lelah sayapnya." Dan semua lirik lagu yang melukiskan suasana malam. Tapi, ternyata terdapat jua kalimat "Nyanyian burung bersenda di jerami." pada lirik lagu SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II. Kontradiksi inilah yang membuat lagu SYAIR malam seperti sebuah lukisan naturalis bermedia kanvas yang indah, namun rumit untuk dimengerti.

Tapi dibawa santai saja, bacaan ini bukan Kritik bukan pula Kurasi. Bacaan ini hanyalah apresiasi dangkal pengisi waktu senggang. Begitu kita tidak menemukan sinkronisasi lirik pada sebuah lagu berkualitas tinggi seperti SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II, maka kita coba ubah sudut pandang kita saat memahami lagu ini. Memang iya, seperti halnya lagu SENDIRI MALAM INI FARIZ RM, lagu SYAIR MALAM juga tidak berpotensi menjadi lagu greatest hits seperti Rumah Kita Godbless, Kangen Dewa 19, Bersamamu Grass Rock, Sendiri Sang Alang, Terlalu Manis SLANK, atau Lamunan Andromeda. Tapi jangan-jangan lagu Gank Pegangsaan merupakan lagu spiritual? Hanya sedikit orang saja yang diijinkan Tuhan untuk belajar menghayatinya?

PEMBAHASAN LIRIK LAGU SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN

Verse pertama lagu SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II tertulis, "DARI LEMBAH KEHIDUPAN KELABU YANG DIJALANI, ADA SESAL MESKI KADANG TERSENDAT TERKOYAK KEADAAN, TAK TERHIRAU BIAS RASA PENGHARAPAN. YANG TERSISA DI SEPANJANG LIKU-LIKU KENYATAAN." Seakan lagu SYAIR MALAM hendak menceritakan kisah yang bermula dari sebuah kesadaran diri tentang hal tak baik yang pernah dilakukan. LEMBAH KEHIDUPAN KELABU adalah sebuah alegori, kiasan tentang kisah hidup. Andaikan gunung dialegorikan perilaku mulia, lembah adalah keseluruhan perilaku relatif tak baik. Mengapa relatif? Karena indikator kebaikan bagi masing-masing individu sangat berlainan.

ADA SESAL MESKI KADANG TERSENDAT TERKOYAK KEADAAN dapat diartikan terdapat penyesalan terhadap perilaku tidak baik tadi dan telah berusaha memberikan kompensasi dengan berbuat baik. Walaupun terkadang masih inkonsisten karena masih sering berada pada suatu keadaan yang mengkondisikan perbuatan tidak baik itu dilakukan kembali. TAK TERHIRAU BIAS RASA PENGHARAPAN menerangkan menjadi lupa pada multiplier effect yang ditimbulkan dari komitmen untuk selalu berbuat baik tadi. Sedangkan lirik YANG TERSISA DI SEPANJANG LIKU-LIKU KENYATAAN menerangkan waktu terwujudnya multiplier effect yang mungkin timbul andaikan konsisten berbuat baik menutup Verse I lagu SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II.

Gampangnya, Verse I lagu SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II menceritakan kisah seseorang yang telah sadar bahwa selama ini kurang baik, ingin berbuat baik, namun karena tidak berusaha memutus hubungan dengan dunia luar atau 'uzlah', maka masih sering melakukan hal-hal yang relatif tidak baik menurutnya. Sampai-sampai lupa pada tujuan akhir yaitu kerelaan Tuhan terhadapnya. Bahkan efek-efek yang timbul karena berbuat baik, seperti ketenangan hati, kedamaian jiwa, ketenteraman keluarga, atau yang terkecil adalah rehabilitasi nama baikpun tidak dapat tercapai jua.

Verse II tertulis, "MENERAWANG JAUH TERINGAT LAGI KAMPUNG HALAMAN, YANG TERTINGGAL KARENA KEGERSANGAN TANPA PADI DI RUMAH, LIRIH SERANGGA MENIDURKAN ANAK GEMBALA. YANG TERLELAP DAN BERMIMPI HUJAN KAN DATANG KEMBALI." Verse II SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II menawarkan lirik yang perlu pembahasan lebih. Mulai muncul matriks bait yang kontradiktif dengan bait lain, juga adanya penekanan obyek. Seperti disebutkan di atas, KAMPUNG HALAMAN YANG TERTINGGAL KARENA KEGERSANGAN TANPA PADI DI RUMAH. Penekanan obyek yang muncul adalah penyebutan obyek SERANGGA dan ANAK GEMBALA.

Menanggapi Verse indah dan rumit ini, kita paksakan perasaan kita sebatas yang kita mampu untuk  memahami makna Verse II lagu SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II. Baiklah, kita coba satu persatu mulai dari kalimat "MENERAWANG JAUH TERINGAT LAGI KAMPUNG HALAMAN". Coba kita kembali pada 1,5 juta tahun lalu. Homo erectus Soloensis sudah muncul di Desa Ngandong Kecamatan Menden Kabupaten Blora Jawa Tengah. Mereka punah. Baru setelah 1.490.000 tahun kemudian muncul homo sapien di Desa Bleboh Kecamatan Jiken Kabupaten Blora yang membawa tradisi megalitikum berupa kubur batu, manik-manik vulkanik dan sebagainya yang jauh lebih modern. Tapi, tiba-tiba saja muncul sebuah species homo sapien dengan peradaban yang jauh lebih modern memutus waktu evolusi. Jangan-jangan ini Kangjeng Nabi ADAM Alaihi Salam? Kakek moyang kita sebenarnya?

Bila kita harus terima apa adanya bila Nabi ADAM "DITURUNKAN" dan bukan "DIMUNCULKAN" meskipun terbentuk dari elemen tanah, maka kita harus percaya bahwa nenek moyang kita adalah seorang alien. Bukan penghuni bumi yang asli. Dan bila kita merujuk pada lirik yang tercipta tanpa sengaja dalam lagu SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II, maka KAMPUNG HALAMAN di sini dapat diartikan sebagai KAMPUNG HALAMAN kita sebenarnya, yaitu suatu tempat pada dimensi lain yang bernama SURGA.

Sederhananya, Verse II lagu SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II dapat diartikan, karena berfikir tentang KEKELIRUAN yang diterangkan pada Verse I, pikiran kita menjadi MENERAWANG JAUH TERINGAT LAGI KAMPUNG HALAMAN yaitu Surga nan damai. YANG TERTINGGAL KARENA KEGERSANGAN TANPA PADI DI RUMAH. Yang terpaksa ditinggalkan karena masih terdapat aturan-aturan yang membuat suatu saat surgapun terlihat kering dan gersang sehingga BAPA ADAM dan IBU HAWA masih merasa kehausan dan memetik buah pohon larangan hingga kemudian diturunkan di bumi. Terlalu mudah bagi TUHAN untuk mengurai partikel dan menyatukannya lagi.

Bagaimana dengan obyek SERANGGA dalam lirik lagu SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II? Elemen SERANGGA MENIDURKAN ANAK GEMBALA mempunyai korelasi dengan elemen JERITAN SERANGGA DI BALIK BEBATUAN pada bait Reffrein. Bagaimana bila kita depersonifikasikan saja SERANGGA ini adalah Kaum Yahudi yang pada akhir jaman akan berlindung di balik bebatuan? Di balik bunker, atau di sebuah pemukiman di balik gunung-gunung batu di bulan atau di Mars sekalian?

Dengan begitu lirik "LIRIH SERANGGA MENIDURKAN ANAK GEMBALA, YANG TERLELAP DAN BERMIMPI HUJAN KAN DATANG KEMBALI" dalam lagu SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II melukiskan dan menekankan bahwa di surga memang ada Nabi Isa binti Maryam yang selama ini dianalogikan sebagai PENGGEMBALA dan telah menunjukkan mu'jizatnya sejak masih menjadi anak-anak. Karena fitnah lirih Yahudi membuat ISA Alaihi Salam diurai partikelnya, diangkat ke Surga, ditidurkan lelap, menunggu untuk diturunkan kembali memberikan kesejukan bagi umat manusia bagi air hujan pada akhir jaman.

Memasuki Chorus lagu SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II, kengerian universe makin terasa. Planet-planet yang jauh dari matahari macam pluto yang mengeluarkan suara seperti jerit tangis dialegorikan sebagai BURUNG MALAM. "JERIT BURUNG MALAM YANG TERBANG DALAM KELAM. MENCARI HINGGAPAN DAN DAHAN DISAAT LELAH SAYAPNYA." Bagaimana bila planet-planet yang jauh dari matahari dan selama ini memang seperti terbang dalam kelam tak stabil lagi rotasinya? Kemudian mencari hinggapan pada benda-benda langit lain yang berdekatan? Apakah tidak akan guncang keseimbangan alam semesta kita?

Kita kok jadi miris ya saat mencoba mengapresiasi musik Indonesia macam lagu SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN ALBUM PALESTINA II. Baiknya, kita cukupi dulu apresiasi kita kali ini, daripada membuat kita mikir dan takut menerima fakta-fakta saat ini. Terus bagaimana dengan pembahasan makna bait-bait berikutnya? Biar diteruskan sendiri sama si empunya cerita. Atau biar diteruskan oleh Saudara-saudara kita yang mampu mengabarkan hal semacam ini. Saya, heri ireng Cepu memang hanyalah seorang pengecut. Tak berani menatap tegap sebuah keniscayaan tentang kefanaan semesta.

Terlalu bertele-tele ya? Baiklah, akhirnya, perlu kita ingat lagi bahwa bacaan ini bukanlah kritik, juga bukan kurasi, melainkan hanyalah sebuah apresiasi. Untuk penilaian album, bila dikorelasikan dengan metode dakwah, memang ALBUM PALESTINA II GANK PEGANGSAAN merupakan album musik dakwah yang santun. Pertama-tama mengingatkan pada diri sendiri lewat lagu SYAIR MALAM, baru kemudian mengingatkan orang lain. Meskipun SYAIR MALAM membicarakan tentang kondisi kosmos, pada akhirnya tetap mengajak untuk introspeksi diri. Jadi kembali pada diri sendiri. Baru pada lagu-lagu setelahnya mengajak untuk mencintai sesama makhluk TUHAN, juga mencintai tanah air INDONESIA NUSANTARA.

Wassalamu'alaikum. Mugi rahayu ingkang sami pinanggih.

Dikarang oleh :  Heri ireng

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel