LENTERA CINTA NICKY ASTRIA BEST ELEGI SPIRITUAL LAGU CINTA CLASSIC ROCK
Lagu cinta lady rocker Nicky Astria berjudul LENTERA CINTA pada album GERSANG sangat istimewa. Berlirik puitis, bombastis, menyentuh langit, mengharu-biru dalam penghayatan sepenggal kisah perjalanan spiritual. Sangat indah. Begitu memotivasi, bikin baper, dan merupakan monumen musik spiritual bertameng sastra percintaan yang luar biasa. Tersembunyi pada sebuah album yang menghasilkan lagu rock Indonesia bertema lingkungan terbaik sepanjang masa berjudul Gersang (Kar'na Siapa). Kualitas musik lagu ini tak dapat diragukan lagi, dengarkan, simak mulai intro hingga outro, maka kita akan mengakui kehebatan lirik maupun musikalisasi classic rock Indonesia tempo dulu.
Silahkan klik tombol play (segitiga) pada audio control di bawah ini untuk mendengarkan sekilas lagu LENTERA CINTA Nicky Astria album GERSANG. Maaf, jangan lupa cari Versi Aslinya ya?
Sekilas, lagu ini, karena sangat puitis, begitu sendu merajuk merayu. Maka sangat ampuh buat nggombalin cewek. Tapi gak akan mempan buat nggombalin cowok. Benarkah Si Penulis Lirik Bucky Wikagoe, saat itu lagi parah-parahnya tersiksa asmara? Atau baru saja dapat ilham, sehingga lirik yang tercipta begitu dahsyatnya? Memanjakan telinga, merengkuh kalbu, dan membuat sebagian penganut paham melankolik perlahan dan pasti akan menitikkan air mata? Sampai sebegitunya kah? "Berani taruhan kaset Jamal Mirdad deh, kalau elo sampai gak larut dengerin lagu ini. Lo bakalan tau betapa membahananya lagu ini. Gak seperti lagu anak sekarang, full cibi-cibian". So, coba kita bahas lagu LENTERA CINTA NICKY ASTRIA bait per bait lirik musiknya.
LENTERA CINTA
Seribu kali kucoba menghindari,
Seribu kali kucoba tak kembali.
Namun langkahku menjadi kian pasti,
Menatap bayangMu dalam cinta yang semu.
Seribu kali 'ku menatap gambarMu,
Seribu kali 'ku menyebut namaMu.
Hasrat padaMu kian mendesak kalbu,
Namun selalu aku merasakan tak mampu.
Ke mana 'ku harus melangkah?
JejakMu samar-samar kuikuti.
Ke mana 'ku harus melangkah?
CintaMu terlalu sulit untukku.
Terangilah Kasih, lentera cinta-Mu itu,
Agar 'ku tak jatuh dalam kegelapan.
Agar 'ku tak jatuh dalam kegelapan.
Ke mana 'ku harus melangkah?,
JejakMu samar-samar kuikuti.
Ke mana 'ku harus melangkah?,
CintaMu terlalu sulit untukku.
Terangilah kasih, lentera cinta-Mu itu,
Agar 'ku tak jatuh dalam kegelapan.
Agar 'ku tak jatuh dalam kegelapan.
Agar 'ku tak jatuh dalam kegelapan.
Lentera adalah tools, peralatan, perkakas, yang digunakan sebagai alat penerang pada keadaan gelap, dapat dibawa kemana-mana dengan cara ditenteng atau disangga. Semula berbahan bakar minyak atau lilin, bersumbu sehingga bisa menyala bila disulut menggunakan api, ruang api dikelilingi dengan kaca atau bahan tipis lain yang tak mudah terbakar namun dapat dilalui cahaya, sehingga mampu menerangi sekelilingnya. Biasanya berbentuk silinder, kubus atau bentuk lain menyesuaikan perkembangan inovasi. Saat ini, lentera berevolusi menjadi lampu emergency Made in China. Tapi mohon dalam konteks ini, kita jangan membayangkan emergency lamp. Karena bila diaplikasikan pada lagu ini menjadi tiada syahdu. "Terangilah kasih, emergency lamp cintamu itu", jadi enggak enak kan?.
Baiknya kita imajinasikan saja sebuah lentera klasik seperti buatan Portugis atau buatan Kasongan Yogyakarta saat membahas lagu Lentera Cinta Nicky Astria Album Gersang. Bukan berbahan bakar lilin, karena lilin lambang sacrifice masih ada pengorbanan. Menggunakan sumber cahaya yang tidak diketahui, nyaris menyala abadi. Dari akhir asyar hingga berakhirnya fajar mampu menerangi seisi dunia tanpa silaukan mata. Tanpa perlu dicharge tak pernah habis energinya. Hanya orang buta saja yang tak mampu melihat cahayanya. Hanya orang tuli saja yang tak mampu mendengar ceritanya. Dan hanya orang bisu saja yang tak pernah menceritakannya.
LENTERA CINTA, dalam konteks ini, berarti Cinta atau kepemilikan rasa suka atas sesuatu yang dimiliki oleh sesuatu, seseorang atau makhluk bernyawa lainnya. Sebuah Cinta yang oleh Si Bucky Wikagoe dianggap mampu menjadi solusi, mampu menerangi keadaan batin Bucky Wikagoe yang sebelumnya dirasa gelap, tidak ideal, tidak enak dirasakan. Sehingga si Bucky Wikagoe dapat terbebas dari keadaan yang dianggap tidak ideal tersebut. Namun karena ini lagu spiritual, maka pemilik Cinta dan Kasih sebenarnya adalah TUHAN YANG MAHA HIDUP DAN MENGHIDUPI. Yang Maha Mampu membuka mata hati siapapun yang dikehendaki-Nya. Sehingga orang yang dikehendaki tersebut mampu mendengar, melihat dan menceritakan cahaya cinta-Nya yang sebenarnya selalu ada.
Verse 1 lagu Lentera Cinta Nicky Astria album Gersang
Pada Verse 1 lagu Lentera Cinta Nicky Astria album Gersang disebutkan, "Seribu kali kucoba menghindari, Seribu kali kucoba tak kembali". Bucky Wikagoe sangat sadar, sering kali dia mendapatkan karunia berupa pencerahan akan ke-Tuhanan. Telah muncul rasa ingin jadi orang taat sesuai dengan agama atau kepercayaannya. Tapi karena suatu dan lain hal yang hanya Bucky sendiri yang tahu, sesering itu pula Bucky berusaha mengelak. Membantah. Menghindar dengan berbagai alasan, alasan umur lah, alasan sibuk lah, dan berjuta alasan lain sehingga membuatnya menjadi relatif sekuler. Apa mungkin karena masih sangat muda, sehingga Bucky Wikagoe tidak menganggap sentuhan batin dari-Nya adalah sesuatu yang "sesuatu banget" baginya.
Namun, sesering dia mengelak, mencoba tak kembali, mencoba menjadi bukan dirinya yang sebenarnya punya bakat religius, Bucky Wikagoe semakin merasa resah gundah gulana. Peristiwa apapun yang ditemui, pada setiap aktivitas sehari-harinya yang pada saat itu mestinya sangat lekat dengan gemerlap dunia entertainment, ternyata semakin mengingatkan akan kebesaran TUHAN. Realita dunia sekuler tak mampu membendung hasrat spiritualnya untuk mencari kedamaian dalam naungan Cinta Kasih TUHAN yang tiada disadarinya. Maka tertulis pada ba'it lagu LENTERA CINTA Nicky Astria Album Gersang selanjutnya, "Namun langkahku menjadi kian pasti, Menatap bayang-Mu dalam cinta yang semu". Maaf langsung kita vonis ya? "SEMU" karena memang belum mencapai pencerahan pada tahap pemahaman. Masih pada tahap pencarian. Skala anak muda kota, sudah sangat "istimiwir".
Belum puas bercerita pada Verse 1, kegundahan Bucky Wikagoe muda membuatnya melanjutkan cerita akan kegelisahannya lagi pada Verse 2 lagu LENTERA CINTA Nicky Astria album GERSANG. "Seribu kali 'ku menatap gambar-Mu, Seribu kali 'ku menyebut nama-Mu. Hasrat pada-Mu kian mendesak kalbu, Namun selalu aku merasakan tak mampu". Bucky akhirnya menyerah juga, menuruti kata hati. Menatap gambaran cinta TUHAN padanya lewat peristiwa-peristiwa lalu yang pernah dialaminya. Intelegensi mulai berjalan seiring dengan Spirit. Spontanitas penyebutan asma ALLAH muncul. Tak heran bila Bucky tiba-tiba menuliskan, "Seribu kali 'ku menyebut nama-Mu". Kata "Seribu Kali" juga refleksi kesantunan Bucky Wikagoe pada TUHAN-nya. Arogan bila sampai menyampaikan dengan kalimat "Berjuta kali", atau "Tak terhitung". Lagian rima yang tepat memang "Seribu".
Sangat logis ketika hati terobsesi, spontanitas penyebutan nama sudah muncul, kemudian muncul keinginan lebih untuk selalu dekat. Bahkan bukan sekedar keinginan, namun sudah merasa membutuhkan juga sehingga timbullah hasrat. Hasrat, BUTUH dekat dengan TUHAN menjadi muncul di hati Bucky Wikagoe saat itu. Bucky menuliskannya dengan luar biasa pada lirik selanjutnya pada lagu LENTERA CINTA Nicky Astria album GERSANG. "Hasrat pada-Mu kian mendesak kalbu". Bisa jadi Bucky muda adalah seorang naturalis tanpa mursyid, sebenarnya sudah mencapai "dzikir qolbu" namun belum juga memahaminya. Masih membayangkan TUHAN berwajah lugas. Menganggap Tuhan berkoordinat, sehingga imajinasinya mencari TUHAN dalam arti yang sesungguhnya.
Agaknya Bucky Wikagoe muda masih BERUSAHA mencari TUHAN. Mencari Tuhan dengan cara sengaja merenungi kekuasaan-Nya, kasih-Nya, kemurahan-Nya, bahkan mungkin misteri-Nya sambil berdzikir, memutar tasbih, memutar rosario melafalkan asma TUHAN. Namun, semakin dia berusaha mendekatkan diri pada TUHAN, dia merasa menjadi merasa GERSANG, merasa jauh dengan TUHAN. Merasa tidak mungkin baginya untuk dekat dengan TUHAN. Sehingga katakan pada lirik selanjutnya lagu LENTERA CINTA Nicky Astria, "Namun selalu aku merasakan tak mampu". Ya jelas tidak mampu lah. Lha wong logikanya jadi terbalik. Bucky harusnya belajar bersama anak-anak GODBLESS yang akhirnya mampu memahami KESEIMBANGAN sehingga biasa DUDUK SENDIRI DI PUCUK CEMARA.
Verse 2 lagu Lentera Cinta Nicky Astria album Gersang
Tapi justru pengakuan, kepasrahan Bucky Wikagoe yang tertulis pada akhir Verse 2 lagu LENTERA CINTA Nicky Astria album GERSANG tadi menyebabkan level spiritualnya meningkat satu strip ke atas. Membawanya ke sebuah pengalaman spirit seperti yang pernah dialami INDRA LESMANA pada lagu AURORA. Seperti tiba-tiba saja berada di atas langit, di luar angkasa. Seakan waktu terhenti, berada pada ruang kosong tanpa batas, tanpa orientasi. Sebuah pengalaman luar biasa bagi anak muda. Sehingga membuatnya mampu menuliskan Bridge yang berbunyi, "Ke mana 'ku harus melangkah? Jejak-Mu samar-samar kuikuti. Ke mana 'ku harus melangkah? Cinta-Mu terlalu sulit untukku". Mempertanyakan, kalau sudah begini terus bagaimana lagi? Apakah hanya terhenti pada kegersangan dan kehampaan?
Kalimat "Ke mana 'ku harus melangkah, Jejak-Mu samar-samar kuikuti," pada lirik lagu LENTERA CINTA Nicky Astria album GERSANG menunjukkan disorientasi yang dirasakan Bucky Wikagoe. Begitu pula dengan "Ke mana 'ku harus melangkah? Cinta-Mu terlalu sulit untukku". Bahkan sekilas lebih tidak mengenakkan, karena Bucky saat itu masih menyatakan, "Cinta-Mu terlalu sulit untukku". Ambigu. Kalimat, Cinta-Mu terlalu sulit untukku, berkarakter sangat kuat, sangat mudah diingat oleh kebanyakan pecinta seni di Indonesia. Bahkan kalimat ini lebih populer daripada judul lagu LENTERA CINTA itu sendiri. Maka perlu rasanya kita garis bawahi kalimat CINTAMU TERLALU SULIT UNTUKKU.
Andaikan kita tidak mau berfikir holistik, maka begitu kita membaca kalimat CINTAMU TERLALU SULIT UNTUKKU, kita akan langsung menganggap bahwa lagu LENTERA CINTA Nicky Astria album GERSANG bukanlah sebuah lagu perjalanan spiritual. Alasannya sangat sederhana sekali, CINTA TUHAN sangat mudah bagi makhluknya. TUHAN itu MAHA PENGASIH, MAHA PENYAYANG. Tapi karena sebuah lagu adalah kesatuan cerita, bahkan kadang bisa juga dibuat cerita bersambung seperti lagu CAMELIA EBIET G.A.D. atau PALESTINA GANK PEGANGSAAN, maka hendaknya kita pahami secara holistik keseluruhan alur lirik lagu yang ada.
Kalimat CINTAMU TERLALU SULIT UNTUKKU memang multi tafsir. Bisa jadi Bucky Wikagoe saat itu merasa sangat ingin melihat wujud TUHAN, hal seperti ini wajar lho ya bagi sebagian orang, namun tak akan pernah dapat melihat-Nya. Sehingga kemudian memberikan repetisi ungkapan, "Namun selalu aku merasakan tak mampu" berupa kalimat lain yang berbunyi "CintaMu terlalu sulit untukku" ini. Atau, bisa jadi, di sinilah letak kejeniusan Bucky Wikagoe muda. Kalimat CINTAMU TERLALU SULIT UNTUKKU justru digunakan sebagai kalimat pujian untuk TUHAN. Bucky mengakui eksistensinya sebagai makhluk yang lemah tiada berdaya, sedangkan TUHAN adalah YANG MAHA KUASA. Kita ini hanya apa, kok beraninya menyatakan cinta pada YANG MAHA KUASA.
Chorus lagu Lentera Cinta Nicky Astria album Gersang
Ternyata benar, kalimat CINTAMU TERLALU SULIT UNTUKKU adalah kalimat pujian, bukan keluhan. Terbukti akhirnya, dalam Chorus lagu LENTERA CINTA Nicky Astria album GERSANG, Bucky Wikagoe muda menuliskan, "Terangilah Kasih, lentera cinta-Mu itu, Agar 'ku tak jatuh dalam kegelapan. Agar 'ku tak jatuh dalam kegelapan". Pada kalimat, "Terangilah Kasih", Bucky ternyata telah menganggap TUHAN sebagai kekasih. Ternyata sangat berat ya materi lagu LENTERA CINTA ini? Baiknya kita cukupi dulu pembahasan lagu ini. Seperti pada apologi pembahasan SYAIR MALAM GANK PEGANGSAAN, biar si empunya cerita atau para pihak yang lebih berkompeten yang meneruskan pembahasan lagu ini. Agar masyarakat kita lebih permisif dan berani menerima fakta bahwa lagu spiritual tidak harus berupa lagu rohani. Serta, sebenarnya TUHAN berhak MENGASIHI siapa pun yang dikehendaki.
Wassalamu'alaikum. Mugi rahayu ingkang sami pinanggih.
Dikarang oleh : Heri ireng Cepu
